Social Icons

Jumat, 05 Desember 2014

Cara Dakwah Damai Sunan KudusCara Dakwah Damai Sunan Kudus

Ja'far Shodiq, adalah seorang ulama yang kemudian lebih akrab dikenal sebagai Sunan Kudus. Dia berdakwah kepada masyarakat Kudus yang kala itu beragama Hindu.

Tantangan Sunan Kudus begitu berat dalam menjalankan aktivitas dakwahnya. Salah satunya adalah bagaimana cara agar masyarakat tidak marah jika dia dan pengikutnya makan daging sapi. Hal ini karena sapi merupakan hewan yang dianggap suci oleh masyarakat Hindu.
Masjid Kudus / visitcentraljava.com
Sunan Kudus tahu benar bagaimana masyarakat akan bereaksi jika melihat hewan sesembahannya sampai dilukai. Menyadari hal itu, Sunan Kudus kemudian membuat pengumuman bahwa dia akan menghias sapi, sebagai siasat agar masyarakat mau mendengar ceramahnya di Masjid Kudus.

Mengetahui pengumuman itu, masyarakat berbondong-bondong mendatangi Masjid Kudus karena penasaran dengan rencana Sunan Kudus yang akan menghias sapi. Mereka kemudian melihat sapi milik Sunan Kudus yang diberi nama Kebo Gumarang itu di halaman masjid.

Sunan Kudus pun kemudian mengajak masyarakat untuk mendengarkan kisah yang dia ambil dari salah satu surat di dalam Alquran, Al Baqarah, yang berarti Sapi Betina. Masyarakat terkesima mendengarkan kisah yang diceritakan Sunan Kudus.
Sunan Kudus
Selesai mendengarkan cerita itu, ternyata masyarakat masih kurang puas dan ingin mendengar cerita-cerita lain. Akhirnya, Sunan Kudus menyusun banyak kisah dan disampaikan secara teratur dalam setiap pertemuan di Masjid Kudus.

Semakin lama, orang banyak yang tertarik dengan Islam. Hal itu membuat sebagian besar masyarakat Hindu di Kudus memilih berpindah agama dan memeluk Islam.

Namun demikian, dakwah Sunan Kudus sama sekali tidak menghilangkan simbol-simbol masyarakat Hindu.

Sunan Kudus bahkan menghimbau umat Islam untuk tidak memakan daging sapi meskipun halal dan menggantinya dengan daging kerbau.

Himbauan ini dimaksudkan untuk menghormati keyakinan masyarakat.

Lihatlah bagaimana asimilasi terjadi antara Islam dan tradisi sebelumnya. Memang dibutuhkan pemahaman yang arif dalam menyikapi sesuatu, sehingga tetap ada penyebaran dakwah tanpa perlu meninggalkan perdamaian.

Kamis, 13 November 2014

Sekolah pasar modal syariah level 1

Jangan sampai lewatkan kesempatan ini!! Pertama di Sumatera.
Sekolah pasar modal syariah level 1. Senin, 17 November 2014 di Auditorium Perpustakaan Unila pukul 08.00 wib.
Pemateri: Pihak pasar modal pusat dr jakarta dan MUI pusat.
Kontribusi: Rp 10.000 untuk mahasiswa. Rp 15.000 untuk umum.
Fasilitas: sertifikat, snack, makan siang, ruangan full ac.

Selasa, 11 November 2014

STRUKTUR KEPANITIAAN PCM (Pesantren Cendikia Muslim) FSPI FISIP- ROIS FEB- FOSSI FH 2014 (22 November 2014)

STRUKTUR KEPANITIAAN PCM (Pesantren Cendikia Muslim)
FSPI FISIP- ROIS FEB- FOSSI FH 2014
(22 November 2014)

Penanggung Jawab :Sholehuddin Ridlwan (Ketum FSPI FISIP)
Singgih Samsuri (Ketum ROIS FEB)
Riky Farizal (Ketum FOSSI FH)

Ketua Pelaksana : Royzal (FH) 0858 4052 1161
Sekretaris Pelaksana : Kusna Wijaya (FISIP) 0898 2902 984
Bendahara Pelaksana : Indah Permata (FEB) 0857 6427 7641

Sie Acara
Co : L. Muhajirin (FISIP) 0857 8966 6689
Herna (FEB) 0857 8114 1389

Anggota : Bahrul Ulum 0853 7922 3722
Endry Ardianto 0857 6923 7821
Edius 0857 6974 4213
Aziz Ibnu T 0857 6428 2495
Nadiril Syah 0899 5590 241
Wahyu Hidayat 0857 8834 8009
Mahfudin 0896 2028 5632
Sulton Habib 0857 6822 2073
Ayu Wulandari 0897 6197 473
Afrintina 0896 2146 2114
Siti Muslimah 0857 6992 2776
Ajeng Dini U 0896 3005 7011
Ari Krisnawati 0897 2916 577
Afifah Fitriani 0857 5848 0895
Nurzully 0896 0464 8601 
Uswatun ari P 0857 6816 7378

Sie. Perlengkapan
Co : Yuriko Prastiyo (FEB) 0896 7197 8750
Tina (FH) 0858 4052 1161

Anggota :Hidayat Sulaiman 0857 6804 4092
Yakin dwi s 0857 6955 1066 
Fendi feb
Faisal Avrizal 0857 6881 2833
Bayu Kurniawan 0877 9881 4340
Ansori fisip
Fitri Rizki Sari 0857 6467 8804
Ria Safitri 0896 7404 4406
Happy Rahmawati 0857 6990 4483
Tria Adetia 0897 6144 282
Eli Agustin 0857 6955 7428
Astri Farida 0857 6929 2903

Sie. K4
Co : Abdul Rahman (FEB) 0858 4052 1161
Uun Nuraini (FISIP) 0815 4123 8712

Anggota : Indra Rizki K 0857 6868 2303
Sukman 0878 9962 2673
Saifullah 0856 6923 2444
Agus pidarta 0857 5817 3254
Johny hidayat 0897 5785 015
Wahyu saputra 0897 8984 307
Anggi P 0857 8829 3413
Sarinah 0857 8978 0137
Sumarni 0857 0933 9725
Tiara Novita 0857 6992 0125

Sie. HPDD
Co : Khoiruddin (FEB) 0896 2377 5498
Siti Sarohwati (FISIP) 0896 5657 9986

Anggota : Taufan 0897 5448 690
Erik 0857 8993 6119
Toat Maulana 0857 1865 8660
Ibrohim 0896 5323 5733
Dwi Zaen 0878 9926 6008
Andi Kurniawan 0898 3751 685
Ika Putriana L 0899 5035 552
Ine Olivia 0821 7607 6318
Urfinna 0878 9987 7728
Okivita 0856 6977 2385

Sie. Konsumsi
Co : Robi (FH) 0857 6982 0098
Rini (FH) 0856 6423 4941

Anggota : Juanda 0857 6880 0812
Alfon feb
Wawan 0877 3653 4716
Mahmud Fery 0857 5876 0706
Wido Riski P 0856 5888 4630
Nur Lasmono 0897 5779 163
Rova A 0896 8340 924
Marlina 0897 2916 383
Shofa U 0896 3083 4540
Laila M 0857 6833 8797
Erfinna 0857 6899 5647
Panca Setiawati 0856 0908 2661

Nb:

1. Pelaksanaan PCM Insya Allah Tanggal 22 November 2014
2. Sebelum tanggal 15 setiap Sie sudah melakukan syuro.
3. Untuk anggota LDF setiap Fakultas yang tidak tercantum namanya tetap berkontribusi dalam kesuksesan agenda kita PCM.
4. Setiap Syuro sie. Ajak Tim Kaderisasi.
5. Semangatttttttttttttt…..!!!!

Ttd

Kaderisasi ROIS FEB
Kaderisasi FOSSI FH
Kaderisasi FSPI FISIP

Kamis, 30 Oktober 2014

Prepare for make a change

Mungkin aku harus kembali, menepis semua keragu-raguan yang sudah terlalu lama hinggap dalam kalbu. Bukan untuk meneruskan, namun meluruskan. Hati mungkin akan cepat berubah, namun jalan pasti akan cerah, karena aku punya Allah. Allah yang menghidup matikan dan membolak balik hati. Keberangkatanku untuk kembali pasti tak semua orang mengiringi. Ah sudah lah. Aku ingin berbenah.

Jumat, 10 Oktober 2014

Shibghoh wal Inqilab

Shibghoh wal Inqilab (Tercelup dan berubah) | Ruhul istijabah (jiwa yang terpanggil)

Artinya perubahan diri. Yang dirubah adalah:
1. Keyakinan (keimanan): perasaan, pikiran, dan tingkah laku. Landasan perubahan adalah Syahadat. Bersama ALLAH segalanya MUNGKIN. Bersyahadat itu efeknya Istiqomah.
2. Istiqomah
Efek istiqomah: BTO (Berani, Tenang, Optimis).
3. Sensitif
Menyingkirkan duri dari jalan.
4. Cinta.
Cinta itu akan menimbulkan ridho.
5. Al-iman
6. Perubahan total.
7. Selera dan perasaan.
8. Kepribadian islami (QS. Al hujurat: 13; QS. Al maidah: 27; QS. Ali imron: 64)

Minggu, 05 Oktober 2014

Perbedaan Hari Raya Jangan Rusak Ukhuwah

Perbedaan Hari Raya Jangan Rusak Ukhuwah

Hari Raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, adalah dua hari yang cukup bersejarah dalam agama Islam, sebab kedua hari tersebut dirayakan secara khusus oleh umat Islam. Jika Idul Fitri dirayakan setelah umat Islam mendapatkan kemenangan melawan hawa nafsu dengan melaksanakan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh, maka Idul Adha dirayakan karena pada hari itu umat Islam menumpahkan darah hewan qurban, berupa unta, sapi, kerbau, domba, dan atau kambing, sebagai qurban ataupun sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (hablum minallah) dan merupakan bentuk kepedulian sosial antara sesama, khususnya umat yang berada dalam garis kemiskinan (hablum minannas).

Persoalannya adalah sering terjadi perbedaan dalam menetap_kan kedua hari raya itu. Sebagai contoh, terjadinya perbedaan dalam penetapan Hari Raya Idul Adha 1435 H tahun ini, di mana satu kelompok, dalam hal ini pimpinan pusat Muhammadiyah menetapkannya pada 4 Oktober 2014 M, sedangkan pada kelompok lain, dalam hal ini pemerintah bersama pimpinan Ormas Islam lainnya, menetapkannya pada tanggal 5 Oktober 2014.

 Jika dilihat dalam perspektif hukum Islam, seluruh ulama Islam di seluruh belahan dunia Islam, sepakat (ijma’) bahwa Hari Raya Idul Adha itu adalah pada 10 Zulhijjah setiap tahun, dan ini tidak ada perbedaan pendapat di antara mereka. Yang berbeda itu adalah kapan waktunya atau kapan jatuhnya 10 Zulhijjah itu dalam waktu keseharian kita, termasuk jika disesuaikan dengan penghitungan bulan Syamsiyah (masehi).

Perbedaan pendapat dalam kaitan ini sangat terbuka lebar dan bahkan tidak dapat dihindari, sebab dalam perspektif hukum Islam, Idul Adha itu pada 10 Zulhijjah adalah bersifat mutlak dan disebut dengan ayari’ah karena bersifat penetapan langsung dari Allah dan RasulNya. Sedangkan kapan jatuhnya 10 Zulhijjah itu adalah bersifat nisbi (tidak mutlak) dan disebut dengan fiqh karena bersifat pemahaman para ulama terhadap syari’ah itu. 

Berkaitan dengan syari’ah, para ulama tidak berbeda pendapat, sebab tataran ini menjadi wewenang Allah dan RasulNya. Sedangkan fiqh adalah tataran para ulama dalam memahami syari’ah, sehingga tak bisa dihindari dan bahkan terbuka lebar untuk perbedaan pendapat, contohnya penetapan 10 Zulhijjah ini.

Terjadinya perbedaan pendapat dalam memahami penetapan 10 Zulhijjah ini, disebabkan adanya dua metode yang berbeda dalam penetapannya. Pertama, dengan metode rukyah, yaitu menetapkan awal hari bulan dengan melihat bulan secara langsung. Jika bulan terlihat, maka ditetapkanlah telah masuk bulan berikutnya. Tetapi jika bulan belum terlihat, maka digenapkan bulan sebelumnya menjadi 30 hari. 

Kedua, dengan metode hisab, yaitu menghitung peredaran bulan secara ilmu pengetahuan, dimana bulan terlihat atau tidak terlihat, jika bulan sudah di atas ufuk, maka dipandang bulan berikutnya telah masuk dan bulan sebelumnya telah lewat. Tentu masih ada lagi metode lain, seperti penggabungan antara metode rukyah dan hisab.

  Kedua metode ini, sama-sama benar, dapat dibenarkan, dan dapat diikuti, sebab sama-sama memiliki dasar yang kuat dalam penetapannya. Tugas kita adalah bagaimana mensikapi perbedaan ini secara arif dan bijaksana, sebab yang namanya fiqh pasti membuka peluang besar untuk terjadinya perbedaan. Dan perlu disadari bahwa perbedaan pendapat itu adalah rahmat. Dengan demikian, maka perbedaan Hari Raya Idul Adha ini, jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan, ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan, serta diharapkan justru dapat memperkaya khazanah keagamaan dan keilmuan dalam dunia Islam.

Agama Islam memberikan perhatian dan kepedulian yang sangat besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dari ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad dan sekaligus naskah pelantikannya sebagai Nabi dan Rasul-Nya adalah perintah untuk membaca. 

Membaca adalah sarana utama untuk mendapatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan membaca maka ilmu pengetahuan akan diperoleh dan dengan membaca pula ilmu pengetahuan akan berkembang. 

Dengan ilmu pengetahuan pula, Allah SWT mengangkat derajat seseorang ke jenjang yang lebih tinggi, sebagaimana lebih tingginya derajat Adam AS daripada Malaikat. Dan perlu diingat bahwa salah satu ciri utama dari ilmu pengetahuan adalah terjadinya perbedaan pendapat, sebagaimana dalam hal penetapan Hari Raya Idul Adha 1435 H. Selamat Hari Raya Idul Adha 1435 H dan selamat menunaikan ibadah qurban.***

Ahmad Supardi H  
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rohul

Sumber: http://riaupos.co

Kamis, 02 Oktober 2014

Seorang Anak dan Gambar Persegi

Sumber: http://www.cerita-islami.com/seorang-anak-dan-gambar-persegi/

Seorang Anak dan Gambar Persegi

Di suatu senja, duduklah seorang ibu yang sedang membantu anak-anaknya mengulang-ulang pelajaran mereka. Sang ibu memberi putra kecilnya yang berusia 4 tahun sebuah buku gambar agar tidak mengganggunya dalam memberikan keterangan terhadap pelajaran saudara-saudaranya yang lain.

Tiba-tiba sang ibu teringat bahwa dia belum menghadirkan makan malam untuk ‘ayah suaminya’ (mertuanya), seorang yang sudah lanjut, dan hidup bersama mereka di sebuah kamar di luar bangunan rumah, yaitu di pelataran rumah. Adalah sang ibu melayaninya sesuai dengan kemampuannya, dan sang suami ridha dengan pelayanan terhadap ayahnya yang tidak pernah meninggalkan kamarnya karena kesehatannya yang lemah.

Sang ibupun cepat-cepat memberi sang mertua makanan. Dan bertanya kepadanya, apakah sang ayah membutuhkan pelayanan lain, lalu dia pergi meninggalkannya. Saat dia kembali ke tempatnya bersama dengan putra-putrinya, dia memperhatikan bahwa anak bungsunya tengah menggambar lingkaran dan persegi.  Dia meletakkan di dalam lingkaran dan persegi tersebut simbol-simbol. Maka sang ibupun bertanya: “Apa yang kamu gambar?” Si bungsu menjawab dengan penuh kecerdasan:“Sesungguhnya aku tengah menggambar rumahku yang nanti aku akan tinggal di dalamnya saat aku dewasa dan menikah.”

Jawaban si anak menggembirakan sang ibu. Lalu sang ibu bertanya: “Di mana engkau akan tidur?” Si anakpun memperlihatkan kepada sang ibu setiap persegi dan berkata: “Ini adalah kamar tidur….ini dapur … ini ruang tamu..” Dia menghitung-hitung apa saja yang dia ketahui dari ruang-ruang yang terdapat di rumahnya.

Lantas dia meninggalkan satu kotak persegi sendirian di luar daerah yang telah dia gambar yang mencakup keseluruhan kamar. Sang ibu pun terheran, dan berkata: “Lalu mengapa kamar ini ada di luar rumah? Terpisah dari kamar kamar yang lain?” Si anak menjawab: “Kamar tersebut untuk ibu, aku akan meletakkan ibu di sana, ibu akan hidup di sana sendirian sebagaimana kakekku yang sudah tua.”

Sang ibupun terkejut dengan apa yang dikatakan oleh putranya…!!!

“Apakah aku akan sendirian di luar rumah di pelataran rumah tanpa bisa bersenang-senang dengan berbicara bersama anak-anakku? Aku tidak bisa berbahagia dengan ucapan-ucapan mereka, kebahagiaan mereka, dan permainan mereka saat aku lemah, tidak mampu menggerakkan tubuh? Siapa yang aku ajak bicara saat itu? Apakah aku akan menghabiskan sisa umurku sendirian di antara empat sisi dinding kamar tanpa bisa mendengar suara anggota keluargaku? Maka sang ibu cepat-cepat memanggil pembantu, kemudian dengan cepat memindah perabotan ruang tamu yang biasanya merupakan ruang yang paling baik, kemudian menghadirkan ranjang ayah suaminya, lalu memindah perabotan ruang tamu ke dalam kamar sang kakek yang ada di pelataran rumah.

Di saat sang suami pulang, dia terperanjat dengan apa yang dia lihat, dan takjub, lalu bertanya apa penyebab perubahan ini? Sang istri menjawab dengan air mata yang berlinangan di kedua matanya:“Sesungguhnya aku memilih ruang yang paling indah untuk kita hidup didalamnya jika Allah memberikan kepada kita umur sampai usia lanjut yang lemah untuk bergerak. Dan biarlah tamu berada di ruang luar di pelataran rumah.”

Sang suami pun faham apa yang dimaksud oleh sang istri, lalu memuji perbuatannya terhadap ayahnya yang tengah melihat kepada mereka dengan senyuman dan pandangan mata keridhaan. Sementara sang anak… dia menghapus gambarnya… dan tersenyum.

Kisah ini dikirim via email oleh  sahabatku Haris Risyana, dikutip dari majalah Qiblati ed 11 tahun 2009, dan saya publikasikan kembali di blog ini, semoga bermanfaat bagi pengunjung blog ini dan saya pribadi.

Baca juga cerita islami lainnya “Kisah Seorang Siswi Palestina"


Dongeng Anak Islami Pahala Dari Sebuah Sedekah

Yuk langsung aja kita baca ceritanya. Dongeng Anak Islami Pahala Dari Sebuah Sedekah. Dahulu di kota Array terdapat seorang Kadi yang kaya-raya. Suatu hari kebetulan bulan Syura datanglah seorang miskin meminta sedekah.


Berkatalah si miskin tadi,
"Wahai tuan Kadi, saya adalah seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari ini, saya minta pertolongan tuan. Berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh potong roti, lima potong daging dan uang dua dirham." kata si miskin itu.

Kadi menjawab,

"Datanglah setelah waktu dhuhur nanti."  jawab Kadi. Selepas sembahyang dhuhur orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Sayangnya si Kadi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi setelah sembahyang Ashar.

Tapi pada ketika si miskin itu datang pada waktu yang dijanjikan untuk kali keduanya itu, ternyata si Kadi tidak memberikan apa-apa. Maka pergilah si miskin meninggalkan rumah si Kadi dengan hati kecewa.

Ketika si miskin jalan mencari-cari, ia lewat di depan seorang Nasrani yang sedang duduk di depan rumahnya.

"Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk memberi makan keluarga saya," kata si rniskin itu minta sedekah kepada orang Nasrani itu.

"Hari apakah hari ini ?" Tanya orang Nasrani itu.

"Hari ini bulan Syura," jawab si miskin, sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah bulan Syura.

Rupanya orang Nasrani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah.

"Katakan padaku, apa keinginanmu"  katanya si Nasrani. Berkata si peminta sedekah,

"Saya memerlukan sepuluh potong roti, lima iris daging dan uang dua dirham saja."

Dengan segera orang Nasrani memberi si peminta semua keperluan yang dikatakannnya. Si miskin itu pun pulang dengan hati gembira.

Sementara itu, ketika tidur si Kadi yang ingkar janji itu telah bermimpi.

"Angkat kapalamu"  kata suara dalam mimpinya. Baru saja ia mengangkat kepalanya, Tiba-tiba terhampar di depan matanya dua buah bangunan yang indah. Sebuah istana dibuat dari batu-bata berlapis emas dan sebuah lagi dibuat dari permata yang berkilauan.

"Ya Tuhan, untuk siapa istana yang sangat indah ini ?"  Terdengar jawaban.

"Semua bangunan istana ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini istana itu dimiliki oleh seorang Nasrani."

Saat bangun dari tidurnya. Kadi itu segera pergi menemui orang Nasrani yang dimaksudkan dalam mimpinya. Kadi bertanya kepada si Kristian,

"Perbuatan apakah gerangan yang kau lakukan semalam, hingga kau dapat pahala dua buah istana yang sangat indah ?"  tanya si Kadi. Orang Nasrani itu pada mulanya bengong, tak mengerti.

Tapi setelah diterangkan oleh si Kadi berkaitan dengan mimpinya, maka ia bercerita bahwa kemarin yang dilakukannya, bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Syura ini.

"Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirharn,"  kata si Kadi.

"Ketahuilah, hai Kadi, sesungguhnya amal baik yang diberikan dan dibalas oleh Allah tidak dapat diperjual-belikan. Sekalipun dengan harga bumi serta seisinya."  Kata si Kristian.

"Mengapa anda begitu, sedangkan anda bukan seorang Islam?"  Tanya si Kadi.

Ketika itu juga orang Nasrani itu membuang tanda salibnya dan mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W.

Dongeng Anak Islami Pahala Dari Sebuah Sedekah

Jumat, 22 Agustus 2014

Tsabat (teguh)

Ciri2 orang-orang yg dibarisan dakwah:
1. Ikhlas
Tidak syahwat kepada jabatan
Menyeru yg ma'ruf dan mencegah kemunkaran.
2. Orang yang ikut-ikutan 
3. Orang yang opportunis
4. Orang yg memusuhi atau merusak jalan dakwah atau organisasi

#BBQ

Senin, 11 Agustus 2014

Asma Nadia

Asma Nadia
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh:Asma Nadia

Selalu ada lebih dari satu cara pandang untuk melihat segala sesuatu. Sederhananya melalui jendela positif atau negatif dan terkait berbagai hal, termasuk busana Muslimah.

Dulu ada istilah jilbab batmanuntuk menggambarkan Muslimah dengan jilbab yang sangat lebar hingga terlihat seperti sayap. Secara syar'i tentu saja bagus berpakaian lebih tertutup. Akan tetapi apakah harus seperti itu? Tidak, meski juga tidak salah. Yang menarik adalah mencermati bagaimana istilah-istilah ini muncul. Entahlah, mungkin sekadar lelucon, sindiran, atau justru saat itu memang ada yang ingin mendiskreditkan Muslimah berjilbab lebar. Wallahu a'lam.

Ketika kuliah, satu dua Muslimah sempat menegur cara saya berjilbab yang menurut mereka kurang panjang. Padahal jilbab yang saya pakai selalu menutup dada dan baju saya pun sama sekali tidak ketat atau tipis. Pendeknya insya Allah memenuhi alasan syar'i. Protes lain yang pernah saya terima dari pembaca buku saya yang melihat foto-foto di instagram @asma nadia.

Di sana beberapa kali tampak saya memakai celana panjang, bu kan dengan rok atau gamis karena alasan mobilitas, khususnya saat travelingsendiri.

Masukan ini tentu saya terjemahkan sebagai tanda sayang, meski menurut saya, sepanjang tidak ketat, tidak memperlihatkan lekuk tubuh, maka bercelana panjang--apalagi dengan atasan wajar dan minimal sebatas lutut--masih memenuhi syarat. Sebab celana panjang berbeda dengan legging. Saya sama sekali tidak menganjurkan legging dipakai para Muslimah karena menempel ketat hingga bentuk lekuk tubuh menjadi sangat terlihat. Tegasnya, legging merupakan dalaman, bukan luaran.

Beberapa tahun terakhir muncul istilah hijab dan hijaber. Hijaber diidentikkan dengan mereka yang memakai penutup rambut bergaya modis dan fashionable. Ada yang jilbab atau pashmi- nanya dililit, digelung, dibuat hingga mirip wig, dan berbagai mode lain. Tren ini bagi sebagian masyarakat yang fanatik dan terbiasa dengan jilbab sederhana masih dianggap kurang syar'i. Benarkah?

Menurut saya, berbagai jilbab atau penutup kepala yang dipakai hijaber tetap masuk kategori syar'i sepanjang menutup dada, tidak transparan, dan tidak ketat. Mengikut mode tidak berarti lantas melanggar syar'i.

Sebaliknya, upaya syar'i tidak selalu harus menjauhi mode. Keduanya bisa beriringan sepanjang yang menjadi prioritas pertama adalah ketentuan syar'i dan bukan modisnya. Malah dibanding kerudung zaman dulu yang tipis, transparan, serta asal menempel di kepala dan kerap jatuh ke leher, jilbab para hijaber ini jauh lebih mendekati syar'i.

Istilah hijaber masih marak, terbaru muncul istilah jilboobs atau jilboober yang merupakan gabungan dari kata jilbab dan boobs (payudara). Istilah ini, sebagaimana namanya, menggambarkan kelompok wanita berjilbab tapi tidak menutup dada, bahkan bagian dada dibiarkan membentuk di balik baju dan kemudian menjadi pembicaraan.

Bagaimana menyikapinya? Pertama, sama- sama kembali dulu pada konsep syar'i berpakaian islami. Ada tiga unsur terpenting, yaitu pertama tertutup, kedua tidak transparan (percuma jika tertutup tetapi tembus pandang), dan ketiga tidak membentuk. Saya sepakat bahwa berjilbab tapi membiarkan bagian dada membentuk, tidak syar'i. Hanya saja, saya tidak sepakat untuk memberi mereka--yang bagaimanapun sudah berkomitmen ber proses dan menutup aurat--julukan yang melecehkan.

Secara pribadi, saya tetap menghargai Muslimah yang berusaha untuk mengenakan jilbab, terlepas sempurna atau tidak, sebagai sebuah proses mendekat kepada Allah. Jangan sampai berbagai julukan negatif justru menjauhkan Muslimah yang baru hijrah dari Islam. Jangan sampai sikap apriori banyak pihak justru membuat mereka yang mulai berjilbab kemudian menjauh dengan alasan, "Sudah pakai jilbab aja masih diomongin, mending nggak usah pakai sekalian!"

Hargai proses iman yang tentu berbeda bagi setiap orang. Bukan tidak mustahil, upaya mereka berjilbab meski tidak sempurna menuai banyak tantangan dan menjadi perjuangan yang luar biasa sulit. Bagaimanapun keputusan berjilbab tetap langkah yang baik. Seiring waktu, doakan mereka yang berjilbab terbuka dan berbaju ketat perlahan menyesuaikan diri dan berjilbab lebih syar'i.

Bagi saya, jilbaber, hijaber, pendeknya semua Muslimah adalah bersaudara. Dan sesama saudara tentu tak akan saling mencela. Sebab, sekecil apa pun potensi kebaikan pada seseorang hendaknya kita iringi dengan prasangka baik dan mendoakan agar setiap langkah yang diambil Muslimah kita menjadi awal mendekat ke ridha Allah.

Yang lebih saya khawatirkan, jika istilah jilboob merupakan rekayasa pihak-pihak luar yang justru menggunakan fenomena ini untuk kepentingan pribadi atau merusak citra Islam. Mereka mengumpulkan gambar-gambar wanita berjilbab yang dadanya terbentuk, tanpa izin, lalu menempatkan gambar tersebut di internet, bahkan melinknya pada situs pornografi yang menampilkan perempuan dengan jilbab tapi berpose porno. Sesuatu yang jelas-jelas merupakan pelecehan agama dan seharusnya ditindak, minimal dilaporkan agar situs atau akun sosial media yang menampilkan ini ditutup.

Di sisi lain, ambil sindiran jilboobs sebagai sebuah motivasi melakukan introspeksi. Musimah yang sudah mulai menutup aurat barang - kali bisa mempertimbangkan menyempurnakan busana Muslimahnya daripada menjadi korban fitnah karena foto-fotonya dimanfaatkan untuk situs yang melecehkan Islam dan perempuan

Rabu, 09 Juli 2014

Fakta Qur’an tentang Konflik Palestina

Fakta Qur’an tentang Konflik Palestina
Sudah hampir sebulan serangan zionis Israel ke wilayah Gaza, belum ada tanda-tanda pembantaian ini akan segera berakhir. Hingga hari ini(17/1) setidaknya tercatat lebih dari 1100-an jiwa melayang dan limaribuan yang lainnya luka-luka.

Mungkin banyak air mata yang mulai mengering, telinga menjadi panas, dan hati serasa jenuh mendengar pemberitaan korban di Gaza yang terus bertambah. Tapi kita memang harus terus bicara tentang Palestina. Kita harus terus menyuarakan kegelisahan kita, menyampaikan kepedulian kita, atau setidaknya meneriakkan jeritan hati kita melalui takbir dan doa-doa yang terlantunkan. Tidak boleh ada perasaan bosan saat mendengar berita Palestina. Tidak boleh kita berputus asa dalam melantunkan doa-doa untuk saudara kita disana. Tidak boleh merasa doa kita sia-sia. Tidak boleh pula kita mengira bahwa zionis Israel akan dibiarkan dengan kesombongannya begitu saja. Karena Allah SWT berfirman : ” Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak”  (QS Ibrahim 42)

Hari ini kita melihat pemberitaan yang begitu beragam tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Ada yang mengutuk kekejian Israel, ada pula yang memprotes keangkuhan Amerika, Ada pula yang mengkritik pemimpin Arab yang ‘jubana’ (pengecut), bahkan ada pula yang tetap konsisten memberitakan Hamas sebagai teroris dan biang kerok semua permasalahan ini. Semuanya begitu kompleks dan membingungkan, sehingga banyak orang yang begitu bersedih dan berempati dengan pemandangan gambar-gambar korban dan ledakan, namun sedikit yang mengetahui hakikat permasalahan dan fakta yang shohih di Palestina.

Karenanya, kita perlu memetakan lebih jelas tentang permasalahan Palestina. Saya ingin mengungkapkan fakta-fakta dalam al-Quran dalam memetakan masalah ini. Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari telah menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina melalui ayat-ayatnya yang mulia. Ini semua penting agar kita bisa berpikir lebih mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun langkah kontribusi kita untuk Palestina. Agar kita tidak reaktif dan mudah terkejut, dan selalu shock dalam mendengar pemberitaan masalah Palestina.

Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina.

Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.(Al-Maidah 82).

Ketika Al-Quran 14 abad yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita. Jika ’sekedar’ menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum mewakili gambaran kebuasan mereka. Ada gambaran yang lebih buas dari hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya. Bahkan sang ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu memang membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing peliharaannya.

Gambaran lain tak kalah mengerikannya adalah saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya. Adakah kebiadabaan manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang kebengisan Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel.

Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang karakter Yahudi : ” (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya”). (Al-Anfal 56). Inilah fakta lain tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan penghianatan.

Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah.” (QS Haj 40)

Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ karena mereka teguh memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan sejak setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di atas. Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis. Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.

Fakta 3 : Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120)

Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini, adalah karena adanya dukungan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina, adalah karena kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam. Dua negara besar ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘ pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- adalah salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi dukungan Amerika terhadap Israel.

Biasanya Amerika akan dengan mudah memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, berita hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.

Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…”(Al-Hasyr 11)

Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini saat umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Masih ingat bukan peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ?

Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.

Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet duapuluh tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan.

Hari ini pemerintah Mesir menjadi ‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim internasional. Begitu pula saat bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel. Tanpa sadar, nampaknya presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ saat Rasulullah SAW akan memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’ untuk menggambarkan sikap tersebut ?

Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi pemikiran dan gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.

Pada saat itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit” ( At-Taubah 38 )

Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan menginjak-injak negeri Islam karena merasa ‘aman’ dengan lemahnya semangat kaum muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina, hingga negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran, Sudan dan Suriah.

Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad. Negara-negara muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat ‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri karena sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.

Inilah kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini karena umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : ” Cinta dunia dan takut mati ” (HR Abu Daud)

Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS Al Ahzab 23).

Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa ’setia’ untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur. Hari ini tidak bisa dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.

Logika mana yang bisa menjelaskan Hamas yang awalnya adalah sebuah organisasi massa Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang mempunyai kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? . Kesimpulan paling mudah yang kita tangkap adalah ‘ konsistensi’ Hamas dalam berjihad, itulah yang membuat mereka tetap eksis dan terus melawan. Ruh Jihad menjadi semacam jaminan bagi kekuatan sekecil apapun untuk melawan kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman : “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249)

Akhirnya, semua ungkapan dan isyarat kekaguman dan penghormatan, entah itu standing avocation, apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang bisa mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas. Setelah kagum, tentu saja kita juga harus menjadi bagian yang mendukung perjuangan jihad tersebut. Siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak bergabung dalam barisan pembela kebenaran yang telah dijamin eksistensinya oleh Rasulullah. Tidaklah berlebihan, jika dikatakan fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan kelompok jihad abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : ” Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka “. (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : ” di sekitar masjid al-Aqsha”. Subhanallah

Profil Penulis :

Hatta Syamsuddin, Lc – alumni Universitas Internasional di Khartoum Sudan.

Minggu, 06 Juli 2014

Keutamaan Memakai Sorban Atau Penutup Kepala atau peci Ketika Sholat.

Keutamaan Memakai Sorban Atau Penutup Kepala atau peci Ketika Sholat.
Memakai sorban adalah sunnah dan ciri khas kaum muslimin, baik dalam sholat maupun di luar sholat, sebagaimana yang dijelaskan dalam beberapa hadits. Namun, tak ada satu hadits pun yang menjelaskan keutamaan tertentu memakai sorban saat sholat, kecuali hadits berikut:
“Sholat dua raka’at dengan memakai sorban lebih baik dibandingkan sholat 70 raka’at, tanpa sorban”. [HR. Ad-Dailamiy dalam Musnad Al-Firdaus sebagaimana yang disebutkan oleh As-Suyuthiy dalam Al-Jami' Ash-Shoghir]
Sholat bukanlah permainan, tapi ia adalah tanda ketundukan, keseriusan, ketawadhuan, dan kerendahan diri di hadapan Allah -Azza wa Jalla-.
Seyogyanya seorang hamba saat ia menghadap, ia mengenakan pakaian yang layak digunakan; jangan asal-asalan dalam melaksanakan sholat !! Pilihlah pakaian yang layak, sebab sebagian orang ada yang tidak memperhatikan pakaian dan kondisi dirinya, seperti ia masuk ke dalam sholat, tanpa mengenakan penutup kepala, semisal surban, peci, dan lainnya. Seakan-akan ia adalah seorang pekerja kuli yang mengenakan pakaian seadanya, padahal ia menghadap Allah Robbul Alamin…..Allah -Ta’ala-berfirman:
“Hai anak Adam, pakailah perhiasan kalian di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raaf: 31).
Al-Imam Isma’il bin Umar bin Katsir Ad-Dimasyqiy-rahimahullah- berkata saat menafsirkan ayat ini, “Berdasarkan ayat ini dan hadits yang semakna dengannya dari Sunnah, maka dianjurkan berhias ketika hendak sholat, terlebih lagi di hari Jum’at, hari ied, dan juga (dianjurkan) menggunakan minyak wangi, karena ia termasuk perhiasan, serta (menggunakan) siwak, karena ia kesempurnaan hal itu. Diantara pakaian yang paling utama adalah pakaian putih”. [dalam Tafsir Ibnu Katsir (2/281)]
Diantara perhiasan seorang mukmin adalah penutup kepala, seperti peci, dan imamah (Sorban). Kebiasaan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, dan para sahabatnya, baik dalam sholat, maupun di luar sholat, mereka senantiasa mengenakan imamah Sorban), burnus (penutup kepala yang bersambung dengan pakaian), atau peci. Adapun kebiasaan menelanjangi kepala, tanpa peci atau surban, maka ini adalah kebiasaan orang di luar Islam.
Amr bin Huroits -radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah berkhutbah, sedang beliau memakai surban hitam”. [HR. Muslim (1359), Abu Dawud (4077), Ibnu Majah (1104 & 3584)]
Al-Hasan Al-Bashriy -rahimahullah- berkata dalam menceritakan kebiasaan sahabat dalam memakai songkok dan imamah,
“Dahulu kaum itu (para sahabat) bersujud pada surban, dan songkok (peci), sedang kedua tangannya pada lengan bajunya”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Ash-Sholah: Bab As-Sujud ala Ats-Tsaub fi Syiddah Al-Harr (1/150) , Abdur Razzaq dalam Al-Mushonnaf (1566)]
Abdullah bin Sa’id-rahimahullah- berkata,
“Aku lihat pada Ali bin Al-Husain ada sebuah peci putih buatan Mesir”. [HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (24855)]
Jadi, disunnahkan bagi setiap orang yang mau melaksanakan shalat untuk mengenakan pakaian yang layak dan paling sempurna. Di antara kesempurnaan busana shalat adalah dengan memakai imamah (sorban), peci, atau lainnya yang biasa dikenakan di kepala ketika beribadah, kepala hanya menjadi aurat bagi kaum wanita, bukan untuk kaum pria. Namun tentunya jangan dijadikan kebiasaan buruk seorang masuk ke dalam sholat ataupun di luar sholat tanpa mengenakan sorban atau peci.
Seorang yang tidak memakai penutup kepala -tanpa udzur-, maka makruh hukumnya. Terlebih lagi ketika melakukan shalat fardhu, dan teristimewa lagi ketika mengerjakannya secara berjamaah. [Dalam As-Sunan wal Mubtadaat (hal. 69) karya Asy-Syuqoiriy].
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy-rahimahullah- berkata, “Menurut hematku, sesungguhnya shalat dengan tidak memakai tutup kepala hukumnya adalah makruh. Karena merupakan sesuatu yang sangat disunnahkan jika seorang muslim melakukan shalat dengan memakai busana islami yang sangat sempurna, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits: “Karena sesungguhnya Allah paling berhak untuk dihadapi dengan berhias diri.” (Permulaan hadits di atas adalah:
“Jika salah seorang dari kalian mengerjakan shalat, maka hendaklah dia memakai dua potong bajunya. Karena sesungguhnya Allah paling berhak untuk dihadapi dengan berhias diri.” [HR Ath-Thahawi di dalam Syarh Ma'aani Al-Atsar (1/221), Ath-Thabrani, dan Al-Baihaqi As-Sunan Al-Kubra (2/236) juga disebutkan dalamAl-Majma' Az-Zawa'id (2/51). dan As-Silsilah Ash-Shahihah no. 1369]
Syaikh Al-Albaniy berkata lagi, “Tidak memakai tutup kepala bukan kebiasaan baik yang dikerjakan oleh para ulama , baik ketika mereka berjalan di jalan maupun ketika memasuki tempat-tempat ibadah. Kebiasaan tidak memakai tutup kepala sebenarnya tradisi yang dikerjakan oleh orang-orang asing. Ide ini memang sengaja diselundupkan ke negara-negara muslim ketika mereka melancarkan kolonialisasi. Mereka mengerjakan kebiasaan buruk ini ; namun sayangnya malah diikuti oleh umat Islam. Mereka telah mengenyampingkan kepribadian dan tradisi keislaman mereka sendiri. Inilah sebenarnya pengaruh buruk yang dibungkus sangat halus yang tidak pantas untuk merusak tradisi umat islam dan juga tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk memperbolehkan shalat tanpa memakai tutup kepala.
Adapun argumentasi yang membolehkan membiarkan kepala tanpa tutup seperti yang dikemukakan oleh sebagian orang dari Jama’ah Anshorus Sunnah di Mesir adalah dengan mengkiaskannya kepada busana orang yang sedang memakai baju ihram ketika melaksanakan ibadah haji. Ini adalah usaha kias terburuk yang mereka lakukan. Bagaimana hal ini bisa terjadi, sedangkan tidak menutup kepala ketika ihram adalah syi’ar dalam agama dan termasuk dalam manasik, yang jelas tidak sama dengan aturan ibadah lainnya.
Seandainya kias yang mereka lakukan itu benar, pasti akan terbentur juga dengan pendapat yang mengatakan tentang kewajiban untuk membiarkan kepala agar tetap terbuka ketika ihram. Karena itu merupakan kewajiban dalam rangkaian ibadah haji. [dalam Tamamul Minnah fit Ta'liq 'ala Fiqhis Sunnah (hal. 164-165)].
Tidak pernah disebutkan dalam sebuah riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- tidak memakai tutup kepala ketika shalat kecuali hanya ketika ihram. Barangsiapa yang menyangka beliau pernah tidak memakai imamah (sorban) ketika shalat -selain pada saat melakukan ihram-, maka dia harus bisa menunjukkan dalilnya . [dalam Ad-Dinul Khalish (3/214) dan Al-Ajwibah An-Nafi'ah an Al-Masa'il Al-Waqi'ah (hal.110)]
Yang perlu disebutkan di sini adalah bahwa shalat tanpa mengenakan tutup kepala hukumnya adalah makruh. Sholat tidak batal sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Baghawi dan mayoritas ulama lain. Namun jangan disangka kalau hukum sekedar makruh, oh boleh dengan bebas tidak pakai tutup kepala, tidak demikian !! Karena ini bukan kebiasaan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan para sahabat. [Lihat Al-Majmu’ (2/51).
Sorban (Imamah) atau penutup kepala adalah sunnah Rasulullah SAW, … Rasulullah SAW bersabda : Perbedaan antara kita dengan musyrikin adalah Imamah diatas kopyah / peci (dalam Mustadrak ala shahihain hadits no.5903).
maksudnya bahwa muslimin mempunyai ciri khas yg tak dimiliki orang2 musyrikin, yaitu sorban yg dilipatkan pada peci. maka jelaslah bahwa Rasulullah SAW sangat menginginkan ummatnya memakai ini.
bila seseorang bertanya mengapa anda menggunakan sorban, katakan padanya karena sunnah, dan sunnah sudah mulai asing di hadapan muslimin sendiri, maka wajib kita mengenalkannya pada masyarakat,
jangan tertipu dengan ucapan "kamu belum pantas pakai sorban!", ini ucapan orang yg menentang sunnah, orang yg belum pantas pakai sorban hanyalah orang non muslim, dan semua muslim sudah pantas pakai sorban, bila belum mau maka tak apa.
Inilah beberapa hadits dan atsar yang menunjukkan bahwa (Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in), dan generasi setelahnya memiliki akhlaq, dan kebiasaan, yaitu menutup kepala baik di luar sholat, apalagi dalam sholat. Kebiasaan dan sunnah ini telah ditinggalkan oleh generasi Islam, hanya karena alasan malu, dan tidak sesuai zaman –menurut sangkaannya- !! Terlebih lagi dengan munculnya berbagai macam model, dan gaya rambut yang terkenal, seperti model Duran-Duran, Bechkham, Mandarin, dan lainnya. Semua ini menyebabkan sunnah memakai penutup kepala mulai pudar, dan menghilang.
Wallahu a’lam.
Sumber: http://imandanamalsoleh.wordpress.com/2011/04/10/keutamaan-memakai-sorban-atau-penutup-kepala-ketika-sholat/

Selasa, 01 Juli 2014

4 Sifat Manusia

4 Sifat Manusia (Plegmatis, Melankolis, Sanguinis, Koleris)
MELANKOLIS - Si Sempurna

Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah. ingat dengan lirik lagu ini? lagunya Andra and The Backbone dengan judul sempurna. pas banget dengan sifat manusia yang akan kita bahas sekarang yaitu Melankolis si Sempurnaaaaa. ada 4 sifat manusia selain melankolis, korelis, sanguis dan plegmatis nanti satu persatu akan dibahas deh. melankolis duluan, sesuai sifat saya :malu:.

Melankolis, kalau nemu temen orangnya pemikir, sensitip, romantis, teratur (kalau saiya sih ancur :ngakak), bisa dipastikan 99.99 persen dia tipe orang melankolis. si melankolis mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget, jagi bikin puisi kayak saiya :malu:.

si melankolis ternyata punya bakat perfeksionis harus sempurnaaa. saya juga kadang kalau ada yang kurang misalkan dalam tulisan ini bakalan mengeditnya hingga ratusan kali (lebay, maklum lah melankolis :D ). dia juga tipe pemikir (entah kenapa agak beda dengan saya, kalau saya kadang bertindak baru berfikir :D ), orang bertipe ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar, grafik dll, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis, tapi yang jelas lukisan saia jelek.

Mereka juga kadang suka sekali namanya berkorban, bahkan mengorbankan diri mereka sendiri demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri a.k.a low profile lebih memilih bekerja dibalik layar, keknya nggak mau terkenal.

ok, sudah cukup membanggakan diri sebagai melankolis. sekarang kita bahas sisi jeleknya, hehehehe. tipe melankolis orangnya super sensitif, bahkan anda tiup rasanya kayak ditabok hehehehe. mereka suka yang namanya menyendiri, kadang juga terjebak dimasalalu dengan ratusan kisah sedih sambil meratapi nasip dan suka membesar besarkan masalah, mengapaaaaaaaa aku beginiii.

melankolis umumnya tertutup, kalau ada masalah biasanya diumpetin, kalaupun dibagi, pastilah dibagi dengan orang yang paling diapercaya entah keluarga ataupun teman (so guys, kalau anda dicurhati sama melankolis dijaga baik baik kepercayaanya :) ). mereka juga kadang suka meremehkan diri mereka sendiri, padahal apa yang dikerjakanya mungkin lebih bagus dengan orang lain, istilahnya rumput tetangga lebih hijau dan juga takut kegagalan pikoke pikiranya negatip mulu nggak ada motivasi. idealis, kalau dirasa sesuatu tidak sesuai kehendaknya mereka kadang suka ngedumel.

MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain

KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan

PLEGMATIS - Si Pecinta damai

Sekarang kita bahas si cinta damai dulu deh… agak sulit sih menjelaskan sifat yang bukan sifat sendiri, gpp lah nggak ada salahnya dicoba. kaum plegmatis umumnya menghindari konflik a.k.a netral, bagi mereka Perdamaian itu nomer 1, perdamaian perdamaian, perdamaian peeerdamaian..

Mereka juga baik hati, pribadinya tenang rendah hati dan juga penyabar, terlihat kalem. kalau digabung sama sifat diatas, keknya kerjaan yang cocok jadi diplomat aja deh. banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk diajak gaul.

Nah, kalau tadi dalam si melankolis cenderung memilih sendiri, si plegmatis mereka tipe pendegar, jadi kalau misalkan ada orang yang berbicara anda memperhatikan seorang teman asik mendengarkan dialah si plegmatis. so, mau curhat, pilihlah orang dengan sifat plegmatis :D .

ok, sekarang buruknya neh, orang plegmatis orang simple, nggak mau melibatkan diri dalam konflik bahkan konflik di dirinya sendiri alias pengen mudahnya kalau ada yang mudah ngapain dipersulit?, kalau disuruh mengambil keputusan sering kali ditunda tunda, jadi punya temen plegmatis keknya harus dicambukin biar jalan, apalagi sifat nggak bersemangat dan malesnya yang nggak ketulungan, heheheh.

selain males, suka menunda nunda dan ambil enaknya ternyata mereka juga kikir, sedikit egois dan penakut.

PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai

KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

SANGUIN - Si Superstar

Kita bahas si superstar nih, orang dengan tipe sanguis terkenal dengan banyak omongnya, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mengusasai pembicaraan. sanguis memiliki hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, mereka suka akan ketenaran, perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain.

tipe sanguis juga memiliki rasa optimistis yang tinggi, humoris dan mudah bergaul, emosi mereka juga seperti Plegmatis yaitu cepat berubah, sesaat mereka bisa terlihat bahagia namun beberapa saat kemudian menangis bombay. mereka juga senang mengutarakan joke sehingga membuat orang orang disekitarnya senang.

negatifnya, orang tipe sanguis umumnya berfikiran pendek, sulit berkonsentrasi dan tidak teratur. mereka dapat stres jika terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan karna orang sanguis takut untuk tidak populer. so, jadi kalau misalkan dalam sebuah kelompok ada orang yang banyak omong, dialah si Superstar.

SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan

KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”

KORELIS - Si Kuat

Masuk ke bagian terakhir nih, kita bahas si kuat, orang tipe ini biasanya suka mengatur dan memerintah orang, dia nggak mau ada orang berdiam diri saja sementara dia sibuk kerja/beraktivitas. orang korelis suka akan tantangan, sang suka berpetualang, mereka juga tegas. tak heran banyak dari usahanya yang sukses karna memang sifatnya yang juga pantang menyerah dan juga mengalah.

sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karna memang sifat keproduktivitasnya yang tinggi. mereka juga gampang sekali marah, dan suka berprilaku kasar. jadi kalau nemu temen kerjanya uring uringan, suka berkata kasar dan gampang marah, dialah Koleris.

mereka juga suka akan kontoversi dan pertengkaran, bertolak belakang dengan dengan plegmatis yang cinta damai. sifat mereka juga kurang bersimpatin dengan sesama suka memanipulasi orang lain dan memperalat orang lain dan juga kalau salah, susah banget meminta maaf.

Orang koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka gampang bergaul dan optimistis. mereka juga bisa berkomunikasi dengn baik dan terbuka dengan orang lain, hmm tipe orang seperti ini cocok sebagai pemimpin

dari keempat sifat manusia diatas, dapat kita menarik kesimpulan bahwa:

KOLERIS

KEKUATAN:

* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat

KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer

Sabtu, 14 Juni 2014

Secarik surat untukmu

Sungguh, sebenar-benarnya yg ingin kusampaikan adalah bukan yang kamu lihat. Maafkan aku jika caraku membuatmu terluka. Sungguh, inginku adalah agar kamu tau yang lebih baik. Raut wajahku sungguh sulit menyembunyikan rasa kesal padamu. Astaghfirulloh. Maafkan aku. Inginku sampaikan bahwa kamu luar biasa, namun aku malu, ada rasa takut kau anggap aku 'lebay', padahal sungguh kau sangat luar biasa. Maafkan atas caraku selama ini. Berproses InsyaAlloh.
Sungguh sahabat terbaik adalah yang saling nasihat-menasihati. Uhibbukafillah.

Jumat, 13 Juni 2014

Cerita Nabi Ayub as

Cerita Nabi Ayub as

Pada cerita islami kali ini kita akan mengulas mengenai cerita nabi ayub as. Sebenarnya penulisan yang benar adalah Ayyub, bukan Ayub. Ia merupakan salah satu nabi utusan allah yang terkanal begitu sabarnya menjalani segala cobaan berat. mulai cobaan hilang kekayaan, hilang anak-anak, penyakit, sampe kehilangan ditinggalkan istri tercintanya. simak kisah nabi ayyub as lengkap di bawah ini

Nabi Ayub as

Nabi Ayyub as merupakan putra dari Ish bin Ishak bin ibrahim as adalah salah satu manusia pilihan dari sejumlah manusia pilihan yang mulia. Allah telah menceritakan dalam kitab-Nya dan memujinya dengan berbagai sifat yang terpuji secara umum dan sifat sabar atas ujian secara khusus. Allah telah mengujinya dengan anaknya, keluarganya, dan hartanya, selanjutnya dengan tubuhnya juga. Allah telah mengujinya dengan ujian yang tak pernah ditimpakan kepada siapapun, tetapi ia tetap sabar dalam menunaikan perintah Allah dan terus menerus bertaubat kepada-Nya.

Cerita Nabi Ayub as menjalani cobaan berat

Nabi Ayyub as merupakan seorang Nabi yang sangat kaya sekali. Beliau mempunyai ternak yang bermacam-macam, seperti sapi, kambing, kuda, keledai, untah dan lain sebagainya. Beliau orang yang baik hati, suka mengeluarkan harta bendanya untuk membantu fakir miskin, yatim piatu, memuliakan tamu dan sebagainya. Kekayaan tersebut tidak melalaikan ibadahnya kepada Tuhan. Kekayaannya yang melimpah ruah itu tidak menyebabkan Nabi Ayyub menjadi sombong dan lupa kepada orang-orang miskin. Walaupun ia seorang yang kaya namun kehidupannya tidak berlebih-lebihan, bahkan semakin ia kaya semakin bertambah pula ketaatannya kepada Allah.

Berkata salah seorang malaikat kepada kawan-kawannya yang sedang berkumpul berbincang-bincang tentang tingkah laku makhluk Allah, jenis manusia di atas bumi, “AKu tidak melihat seorang manusia yang hidup di atas bumi Allah yang lebih baik dari hamba Allah Ayyub”. Ia adalah seorang mukmin sejati ahli ibadah yang tekun. Dari rezeki yang luas dan harta kekayaan yang diberkan oleh Allah kepadanya, ia memberikan sebagian untuk menolong orang-orang yang memerlukan para fakir miskin. Hari-harinya terisi penuh dengan ibadah, sujud kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepadanya.”

Para kawanan malaikat yang mendengar kata-kata pujian dan sanjungan untuk Nabi Ayyub as mengakui kebenaran itu bahkan mereka menambahkan lagi dengan menyebutkan beberapa sifat dan tabiat baik yang lain yang ada pada diri Nabi Ayyub as

Iblis menggoda Nabi Ayyub

Sementara itu iblis yang sedang berada tidak jauh dari tempat malaikat sedang berkumpul, mendengar percakapan para para malaikat yang memuji-muji Nabi Ayyub as. Tentunya iblis panas hati dan jengkel mendengar kata-kata pujian bagi seorang dari keturunan Nabi Adam as yang ia telah bersumpah akan disesatkan ketika ia dikeluarkan dari surga karenanya. Ia tidak rela melihat seorang dari anak cucu Nabi Adam as menjadi seorang mukmin yang baik, ahli ibadah yang tekun dan melakukan amal sholeh sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT.

Dengan tidak menunggu waktu lama, iblis meminja izin kepada Alloh untuk menggoda Ayyub. “Ya Tuhan! sesungguhnya Ayyub yang senantiasa patuh dan berbakti pada-Mu, karena takut kehilangan kenikmatan yang kau berikan kepadanya. Semua ibadah bukan karena cinta dan ketaatannya kepada-Mu. Adaikata, Ayyub terkena musibah dan kehilangan harta benda, serta anak-anak dan istrinya belum tentu akan taat pada-Mu.

“Sesungguhnya Ayyub adalah hamba yang taat pada-Ku. Ayyub adalah seorang mu’min sejati. Apa yang Ayyub lakukan semata didorong keteguhan imannya. ketaqwaannya tak tergogogaykan oleh perubahan keduniawiannya. Cintanya pada Ku tak akan berkurang walau ditimpa musibah apapun. Ayyub yakin, apa yang dimilikinya sewaktu waktu dapat Aku cabut. Ayyyub bersih dari segala tuduhan dan prasangkamu. Kau tak rela melihat hamba-hamba-Ku berada di jalan yang lurus. Untuk menguji keteguhan hati dan keyakinan Ayuub pada takdir-Ku, kuizinkan kau menggoda dan memalingkannya dari Ku. Kerahkan sekutumu untuk menggoda Ayyub melalui harta dan keluarganya. Cerai beraikanlah keluarganya yang damai sejahtera itu. Hingga kau tahu sampai dimana kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku itu”

Harta Kekayaan Nabi Ayyub dihancurkan iblis

Mendengar izin Tuhan tersebut, maka iblis dengan para sekutunya segera bertindak. Untuk menggoda Nabi Ayyub yang berkelimpahan dalam kenikmatan duniawi, yang memiliki kekayaan tak ternilai besarnya, yang memimpin keluarga yang besar yang hidup rukun, damai dan bakti. Yang siang dan malam senan tiasa melakukan sholat, sujud dan tasyakur kepada Allah atas segala pemberian-Nya. Mulutnya tak berhenti menyebut nama Allah berzikir, bertasbih dan bertahmid. Yang penuh kasih teradang sesama makhluk Allah yang lemah, yang lapar diberinya makan, yang tanpa busana diberinya pakaian, yang bodoh diajar dan dipimpin, dan yang salah ditegur.

Iblis menggoda Nabi Ayyub dengan bisikan dan fitnahnya, namun rencananya gagal total. Telinga Nabi Ayyub tidak mendengar terhadap segala yang dibisikan iblis kepadanya. Hati Nabi Ayyub telah penuh dengan iman dan taqwa tidak ada tempat lagi untuk bibit-bibit kesesatan yang ditaburkan oleh iblis. Cinta dan taatnya kepada Allah merupakan benteng yang kuat dari serangan iblis dengan peluru kebohongan dan pemutar balikan kebenaran.

Cerita nabi Ayub masih berlanjut, iblis tidak putus asa, ia melanjutkan godaannya kepada Nabi Nuh. Iblis mengumpulkan para sekutunya untuk menggoyahkan  Nabi Ayyub, untuk merusak aqidah dan imannnya , serta memalingkan Nabi Ayyub dari Allah yang ia sembah dengan penuh hati dan keyakinan. Dengan cara menghancurkan segala harta kekayaan yang ia miliki, mereka membinasakan hewan ternaknya, membakar seluruh lumbung gandum dan lahan pertaniannya sampai musnah.  Nabi Ayyub as yang kaya raya tiba tiba menjadi seorang miskin harga selain hatinya yang penuh man dan takwa serta jiwanya yang bersar.

Setelah berhasil menghancurkan kekayaan dan harta milik Nabi Ayyub datanglah iblis kepadanya menyerupaia sebagai seorang tua yang tampak bijaksana dan berpengalaman, ia berkata :

“Sesungguhnya musibah yang menimpamu sangat dahsyat sekali sehingga dalam waktu yang begitu singkat telah habis semua kekakayaanmu dan hilang semua harta kekakayaan milikmu. Kawan-kawanmu merasa sedih sedangkan musuh-musuhmu bersenang hati dan gembira melihat penderitaan yang engkau alami akibat musibah yang susul-menyusul melanda kekayaan dan harta milikmu. Mereka bertanya-tanya, gerangan apakah yang menyebabkan Ayyub tertimpa musibah yang hebat itu yang menjadikannya dalam sekelip mata hilang semua harta miliknya. Sementara orang dari mereka berkata bahwa mungkin karena Ayyub tidak ikhlas dalam ibadah dan semua amal kebajikannya. Dan ada yang berkata bahwa andaikan Allah, tuhan ayub benar benar berkuasa, niscaya dia dapat menyelamatkan Ayyub dari malapetaka, mengingat bahwa ia telah menggunakan seluruh waktunya beribadah dan berzikir, tidak pernah melanggar perintah-Nya. Seorang lain menggunjung dengan mengatakan bahwa mungkin amal ibadah Ayyub tidak diterima oleh Tuhan, karena ia tidak melakukan itu dari hati yang bersih dan sifat ria dan ingin dipuji dan banyak lagi cerita-cerita orang tentang kejadian yang sangat menyedihkan itu. Akupun menaruh simpati kepadamu, hai Ayyub dan turut bersedih hati dan berduka cita atas Nabi yang buruk yang engkau telah alami”

Iblis yang menyerupai sebagai orang tua itu mengakhiri kata-kata hasutannya seraya memperhatikan wajah Nabi Ayyub as yang tetap tentang berseri-seri tidak menampakkan tanda-tanda kesedihan atau sesalan yang ingin ditimbulkan oleh Iblis dengan kata-kata racunnya itu. Nabi Ayyub as berkata kepadanya :

“Ketahuilah bahwa apa yang aku telah miliki berupa harta benda, gedung-gedung, tanah ladang dan hewan ternakan serta lain-lainnya semuanya itu adalah barang titipan Allah yang dimintanya kembali setelah aku cukup menikmatinya dan memanfaatkannya sepanjang masa atau ibarat barang pinjaman yang diminta kembali oleh tuannya jika saatnya telah tiba. Maka segala syukur dan puji hanya bagi Allah yang telah memberikan kurnia-Nya kepada ku dan mencabutnya kembali pula dari siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya pula dari siapa yang Dia suka. Dia adalah yang maha kuasa mengangkat derajat seorang atau menurunkannya menurut kehendak-Nya. Kami sebagai hamba-hamba mahkluk-Nya yang lemah patut berserah diri kepada-Nya dan menerima segala takdir-Nya yang kadang kala kami belum dapat mengerti dan menangkap hikmah yang terkandung dalam takdir-Nya itu”.

Selesai mengucapkan kata-kata jawabnya kepada iblis yang sedang duduk tercengang di depannya, menyungkurlah Nabi Ayyub as bersujud kepada Allah memohon ampun atas segala dosa dan keteguhan iman serta kesabaran atas segala cobaan dan ujian-Nya.

Iblis segera meninggalkan rumah Nabi Ayyub as dengan rasa kecewa bahwa racun hasutannya tidak temakan oleh hati Nabi Ayyub as itu. Namun iblis tidak putus atas melaksanakan sumpah yang ia nyatakan di hadapan Allah dan malaikat-nya bahwa ia akan berusaha menyesatkan anak cucu Nabi adam di manaj saja mereka berada. Ia merencanakan melanjutkan usaha gangguan dan godaannya kepada Nabi Ayyub as lewat penghancuran keluarga yang sedang hidup rukun, damai dan saling hidup cinta mencintai, dan harga menghargai satu sama lain.

Putra nabi ayub dicelakai iblis

Sang iblis kemudian pergi bersama para sekutunya menuju tempat tinggal putera putra Nabi Ayyub as di suatu gedung yang penuh dengan saranan kemewahan dan kemegahan. Lalu digoyangkanlah gedung itu hingga roboh berantakan menajtuhi dan menimbuni seluruh penghuninya. Kemudian cepat-cepatlah pergi iblis mendatangi Nabi Ayyub as di rumahnya, menyerupai seorang kawan dari kawan-kawan Nabi Ayub as, yang datang menyampaikan berita dan menyatakan turut berduka cita atas musibah yang menimpa putra-puteranya. Iblis yang menyerupai temannya itu berkata kepada Nabi Ayyub as :

Hai, Ayyub, sudahkah engkau melihat putera-puteramu yang mati tertimbun di bawah runtuhan gedung yang romboh akibat gempa bumi? Kiranya, wahai Ayyub, Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini dan tidak melindungimu sebagai imbalan bagi amal solehmu dan sujud rukukmu siang dan malam”

Mendengar perkataan dari iblis itu, menangislah Nabi Ayyub as dengan tersedu-sedu seraya berucap :

“Allahlah yang memberi dan dia pulalah yang mengambil kenmbali. Segala puji bai-Nya, Tuhan yang maha pemberi dan maha pencaput.

Lalu iblis keluar meninggalkan Nabi Ayyub as dalam keadaan berujud munajat, iblis jengkel dan marah pada dirinya karena gagal lagi membujuk dan menghasut Nabi Ayyub as.

Nabi Ayyub diberi penyakit

Selanjutnyat Iblis memerintahkan kepada sekutunya agar menaburkan benih-benih penyakit ke dalam tubuh Nabi Ayyub as. benih-benih penyakit yang ditaburkan itu segera berpengaruh pada kesehatan Nabi Ayyub as, sehingga ia menderita berbagai penyakit, demam panas, batuk dan lain-lain lagi sehingga menyabkan badannya makin lama makin kurus, tenaganya makin lemah dan wajahnya menjadi pucat tidak berdarah dan kulitnya menjadi berbintik-bintik dan muncul bau tidak sedap. Sehingga ia dijauhi oleh orang-orang sekampungnya dan oleh kawan-kawan dekatnya, karena penyakit Nabi Ayyub as dapat menular dengan cepatnya kepada orang yang menyetuh atau mendekatinya. Ia menjadi terasing dari pergaulan dan hanya istrinya yang bernama Rahmah yang tetap mendampinginya, merawat dengan penuh kesabaran, penuh rasa kasih sayan, melayani segala keperluannya tanpa mengeluh atau menunjukkan tanda kesal hati dari penakit suaminya yan tidak kunjung sembuh itu.

Istri Nabi Ayyub digoda iblis

Iblis memperhatikan Nabi Ayyub as dalam keadaan yang sudah maat parah itu tidak meninggalkan adat kebiasaannya, ia tetap beribadah, berzikir, dan tidak mengeluh atau mengaduh, ia hanya menyebut nama Allah memohon ampun dan lindungan-Nya bila ia merasakan sakit. Iblis, merasa kesal dan jengkel mlihat ketabahan hati Nabi Ayyub as menanggung derita dan kesabarannya menerima berbagai musibah dan ujian. Iblis kehabisan akal, tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya merusak akidah dan iman Nabi Ayyub as. Ia lalu meminta bantuan fikiran para sekutunya, apa yang harus dilakukan lagi untuk menyesatkan Nabi Ayyub setelah segala usahanya tidak membuahkan hasil

Bertanyalah iblis kepada sekutunya : “Di manakah kepandaianmu dan tipu dayamu yang ampuh serta kelicikanmu menyebar benih was-was dan ragu ke dalam hati manusia yang biasanya tidak pernah sia-sia?

kemudian sekutu iblis menjawab : “Engkah telah berhasil mengeluarkan adam dari surga, bagaimanakah engkau lakukan itu semuanya sampai berhasilnya tujuan mu itu?”

“Dengan membuju istrinya,” jawab iblis

“jika demikian, lakukan siasat itu dan terapkanlah pada Nabi Ayyub as, hembuskan racunmu ke telinga istrinya yang tampak sudah agak kesal merawatnya, namun masih tetap patuh dan setia” jawab sekutu

“Benar dan tepat pikiranmu itu,hanya tingagal itu satu satunya jalan yang belum aku coba. Pasti kali ini degan cara menghasut isterinya aku akan berhasil melaksanakan maksudku selama ini” jawab iblis

Dengan rencana barunya pergilah iblis mendatangi isteri Ayyub, menyamar sebagai seorang kawan lelaki dari suaminya. Ia berkat kepada istri Nabi Ayyub yang bernama Rahmah itu : “Apa kabar dan bagaimana keadaan suamimu saat ini?”

Seraya mengarahkan jari telunjukknya ke arah suaminya, rahmah berkata kepada iblis yang menyamar sebagai teman Nabi Ayyub “Itulah dia terbaring menderita kesakitan, namun mulutnya tidak berhenti-hentinya berdzikir menyebut nama Allah. Ia masih berada dalam keadaan parah, mati tidak, hidup pun tidak”

Kata-kata isteri Ayyub itu menimbulkan harapan bagi iblis bahwa, kali ini ia akan berhasil maka diingatkanlah isteri Nabi Ayyub as akan masa mudanya di mana ia hidup dengan suaminya dalam keadaan sehat,m bahagia dan makmur dan diingatkannya kenang-kenangan dan kemesraan. Kemudian keluarlah blis dari rumah Nabi Ayub meninggalkan isteri Nabi Ayyub as duduk termenung seorang diri, mengenang masa lampaunya, masa kejayaan suaminya dan kesejahteraaan hidupnya, membanding-bandingkannya dengan masa di mana berbagai penderita dan musibah dialaminya, yang dimulai dengan musnahnya kekayaan dan harta benda, disusul dengan kematian puteranya, dan kemudian yang terakhir diikuti oleh penyakit suaminya yang parah dan sangat menjemukan itu. Isteri Nabi Ayyub as merasa kesepian berada di rumah sendirian bersama suaminya yang terbaring sakit, tiada sahabat, tiada kerabat, semua menjauhi mereka karena takut tertular penyakit kulit Nabi Ayyub.

Seraya menarik nafas panjang datanglah isteri Nabi Ayyub mendekati suaminya yang sedang menderita kesakitan dan berbisik-bisik kepadanya :

“wahai sayangku, sampai kapankah engkau tersika oleh Tuhanmu ini?Di manakah kekayaanmu, putera-puteramu, sahabat-sahabatmu di kawan-kawan terdekatmu? Oh, alangkah syahdunya masa lampu kami, usia muda, badan sehat, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup tersedia, dikelilingi oleh keluarga dan terulang kembali masa yang manis itu? mohonlah wahai Ayyub dari Tuhanmu, agar kami dibebaskan dari segala penderitaan dan musibah yang berpanjangan ini”

Berkatalah Nabi Ayyub as menjawab keluhan istrinya itu

“wahai isteriku yang kusayangi, engkau menangisi kebahagiaan dan kesejahteraan masa lalu, menangisi anak-anak kita yang telah meninggal diambil oleh Allah dan engkau minta aku memohon kepada Alla agar kita dibebaskan dari kesengsaraan dan penderitaaan yang kita alami saat ini. Aku hendak bertanya kepadamu, berapa lama kita tidak menikmati masa hidup yang mewah, makmur dan sejahtera itu?”,

Istrinya menjawab “Delapan puluh tahun”

“Lalu berapa lama kita telah hidup dalam penderitaan ini?” tanya Nabi Ayyub

“Tujuh tahun” jawab sang isteri

Nabi Ayyub melanjutkan jawabannya “Aku malu, memohon dari Allah memebaskan kita dari kesengsaraan dan penderitaan yang telah kita alami belum sepanjang masa kejayaan yang telah Allah kurniakan pada kita. Sepertinya engkau telah termakan hasutan dan bujukan syaitan, sehingga mulai menipis imanmu dan berkasl hati menerima takdir dan hukum Allah. Tunggulah ganjaranmu kelak ketik aku telah sembuh dari penyakitku dan kekuatan badanku pulih kembali. Aku akan mencambukmu seratus kali. Dan sejka detik ini aku haramkan dariku makan dan minum dari tanganmu atau menyuruh engkau melakukan sesuatu untukku. Tinggalkanlah aku seorang diri di tempat ini sampai ALlah menentuknya takdir-Nya.

Setelah ditinggalkan oleh isterinya yang diusir, selanjutnya Nabi Ayyub as tinggal seorang diri di rumah, tiada sanak saudara, tiada anak dan tidak ada istri. Ia bermunajat kepada Allah dengan sepenuh hati memohon rahmat dan kasih sayang-Nya. Ia berdoa sebagaimana tertar dalam Al qur an :

“Dan ingatlah akan hamba kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-Nya: Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan” (Qs : 38 : 41)

Allah menerima doa Nabi Ayyub as yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman serta berhasil memenangkan perjuangannya melawan hasutan dan bujukan iblis. Allah mewahyukan firman kepadanya : “Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum” (Qs. 38 : 42)

Nabi Ayyub berhasil menjalani ujian berat

Dengan izin Allah setelah dilaksanakan petunjuk Nya itu, sembulah segera Nabi Ayyub as dari penyakitnya, semua luka-luka kulitnya menjadi kering dan segala rasa pedih hilang, seolah-olah tidak pernah terasa olehnya. Ia bahkan kembali menampakkan lebih sehat dan lebih kuat dari pada sebelum ia menderita.

Saat itu ketika isterinya yang telah diusir dan meninggalkan dia seorangg diri ditempat tinggalnya yang terasing, jauih dari jiran, dan jauh dari keraiaman kota, merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh dari suaminya. Istri Nabi Ayyub pun kembali, namun ia hampir tidak mengenali Nabi Ayyub, karena ketika ia kembali, ia melihat bukanlah Nabi Ayyub as yang sakit seperti yang ia tinggalkan sebelumnya. Namun Nabi ayub yang mudah belia, segar bugar, sehat seakan akan tidak pernah sakit dan menderita. Ia segera memeluk suaminya seraya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya mengembalikan kesehatan suaminya bahkian lebih baik dari pada sebelumnya,

melihat kedatangan rhmah, sAyyub bergegembira. namun Nabi Ayyub masih teringat dengan sumpahnya yang ingin memukul rahmah seratus kali. Dalam kebimbangan utuk melaksanakan sumpah atau tidak, karena kasihan kepada istrinya yang sudah menunjukkan kesetiaannya dan mengikutinya di dalam segala duka dan deritanya. Nabi Ayyub bingung  antara dua perasaa, di satu sisi ia merasa wajib melaksanakan sumpahnya, namun di satu sisi ia merasa bahwa istrinya yang setia dan berbakti itu tidak patut menjalani hukuman seberat itu,

Ayyub menangkap firman Tuhan yang berbunyi :  “Ambillah lidi seratus batang dan pukullkan istrimu sekali saja! dengan demikian, tertebuslah sumpahmu”

Di buku cerita islami versi lain, ada yang menerjemahkan firman Tuhan kepada Ayyub sebagai berikut :

“Dan ambillah dengan tanganmu seikit (rumput), maka pukullah dengan itu dan jangnlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya kami dapat dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya di amat taat (kepada Tuhannya).

Sehingga Nabi Ayyub tidak memukul Rahmah, istri yang setia itu sebanyak 100 kali. namun dengan seikat rumput / lidi yang berjumlah seratus dan dipukulkan dua kali saja, untuk melaksanakan janjinya itu sewaktu sakit.

Istri Nabi Ayub as merupakan wanita yang sholehah, ia berbuat sesuatu bukan karena sifatnya yang buruk, namun karena digoda oleh syaitan. dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Cerita Nabi Ayub as selanjutnya dianugrahi banyak anak oleh Allah SWT. di antara anak laki-laki ada yang bernama Basyar yang  juga dikenal dengan nama Dzulkifli, selanjutnya ia juga menjadi Nabi utusan Allah seperti ayahnya yang sabar yaitu Nabi Dzulkif

Itulah penjelasan yang panjang lebar mengenai cerita nabi ayub as, beliau merupakan salah satu hamba Alloh yang paling sabar. Ia telah mengalami berbagai cobaan yang luar biasa, tapi iman dan aqidahnya tidak tergadaikan, tetap terjaga. Semoga Allah berkenan menganugrahi kesabaran kepada kita seperti yang dianugrahkan kepada nabi Ayyub. Aamiin

Rabu, 11 Juni 2014

Emak

(Ahad, 22/12/2013 09:00)
SITI MUYASSAROTUL H
Emak
Semrawut dunia ini menjadikan manusia terbahak
Menghabiskan kekayaan kepada sang kaya dan kita semakin terinjak
Walapun subuh, langkahmu membuat makhluk tanah terhentak
Engkau Emak, dan semua katamu benar.

Liku jalan dan tanjakan terjal sudah kau sampaikan
Lapar itu penting, haus pun menjadi bahkan.
Karena selalu mereka bilang ini untuk keadilan.
Hanya sebatas di meja yang disampaikan.
Ah, Emak. Dan semua katamu benar.

Dulu, ambisiku meledak tak terarah
Lantaran ingin membela kita yang selalu disuruh pasrah
Menahan muka amarah
Sekali lagi hanya sebatas sampai di meja

Untung, dulu kisah para kesatria yang kau baca
Untung, tak sekedar lewat lobang kuping dan lenyap entah
Untung, kau selalu berkata
Kelak jadilah sang pembela, bukan sekedar pantulan kaca
Emak, Emak... kau pun sekarang benar

Mengawalku sejak subuh hingga lelap adalah berat
Aku yang sampai saat ini tak kunjung engkau ku rawat
Hingga kau masih duduk tersenyum melayani
Sampai habis daganganmu dan kau kembali membeli
Ah, Emak...  benar

“nduk, bicara rakyat jangan sebagai pejabat.
Bicara si miskin jangan kemudian chek in
Bicara yang bodoh, jangan ikut bodoh
Bicara kecerdasan, kaulah yang aku andalkan.”

Emak, betapa kaulah yang menjadikanku seperti ini.
Jangan sombong... duh gusti.. jangan sombong.. amin.
Dan Emak pun benar.

Yogyakarta 18-12-13
10.50

Emaknya
Kau lihat itu Emaknya?
Membiarkan menangis, meronta bahkan tak cium tangannya
Kutukan pun tak menjadi ancaman baginya.
Lantaran hanya sebongkah kayu
Kau tau untuk apa? Menyanggah rumahnya
Ah, Emak Artija.

Bahkan Tuhan pun tak pernah marah
Ketika nafas manusia menghabiskan tak ternilai udara.
Bahkan singa pun tak memangsa anaknya, apalagi sebaliknya.

Nah, kau tengok Emak yang satunya.
Keringat, lelah, gelisah menjadi santapannya,
Mengarungi apapun hanya untuk anaknya

Kemudian, dia menggeretnya
Menyakiti tangan keriputnya
Bahkan tak ada tetesan air mata ketika jarum itu menidurkannya
Tak ku sangka dia berkata “alhamdulillah”
Sekedar mengingatkan bahwa dia sudah lupa itu Emaknya
Hartanya sudah habis, katanya
Panti, di sanalah si Emaknya

Emak yang ini meminta dia mengajaknya tertawa
Namun, tak kunjung diamini, malah membuat Emak terlihat renta
Sejatinya dia mengambilkan se-entong nasi Emaknya
Ketika ku tanya kenapa tak dilakukannya
“istriku bakal marah” jawabnya.

Kau tau tentang hari ibu katanya?
“Ah, itu seremonial saja” begitu.

Yogyakarta, 18/12/13
0.05

 

Mimi
Seperempat abad lalu kau bertaruh nyawa untukku
Siang itu dan saat itu aku menangis dan kau tersenyum untukku
Aroma tubuhmu membuatku tahu bahwa kau pahlawanku

Berlalunya waktu terkadang aku yang membuatmu menangis
Ketika tubuhku lemah menahan rasa sakit saat itu
Hingga aku kembali pulih, dan aku tetap membuatmu sedih

Dulu kau bilang, jangan jauh-jauh
Terlalu sedikit aku membantumu membereskan rumah
Terlalu kecil tenagaku untuk sekedar kau kujaga
Terlalu lama kau merawat dan memberiku kasih sayang
Namun terlalu sebentar ku menemanimu mengumpulkan puing-puing kehidupan

Mimi.....
Tiap hari ibu, tepat ulang tahunmu
Tiap hari itu, sepuluh tahun aku tak di sampingmu
Kian aku tumbuh, kian aku rindu

Kuingat kau pernah menangis dan menahan amarah
Ketika ujian menyapaku,
Berusaha ku bilang, tak perlu risau
Karena do’amu itu
Do’a sakti, mampu merubah gelap menjadi putih

Kekuatanmu kekuatan Tuhan
keridhaanmu, juga ridha Tuhan
Tak patut aku menyinggungmu,
Tak pantas aku mengecewakanmu
Bahkan tak bisa aku menjadi ibu tanpa sentuhanmu

Mimi,..
Bahkan seberat bumi ini pun tak dapat menggantikan
Betapa banyaknya kasih sayangmu
Ucapan terima kasih seluas angkasa pun
Menjadi bahkan, tak mampu menggantikan

Mimi..
Kini aku menjadi seorang ibu,
Dan benar, bahwa anak adalah jiwa kedua bagiku,

Kini aku tahu, kenapa kau selalu bilang
“jangan jauh-jauh dariku”
Karena kau pelindungku
Orang yang selalu mengkhawatirkanku
Dan sesungguhnya kau ingin mengatakan
“tenang nak, ada mimi di sampingmu”

Do’a saktimu selalu menyertaiku
dan aku yakin, Tuhan selalu mendengar do’a-do’amu. Mimi...

Yogyakarta 20 Desember 2013-12-20
15.46

SITI MUYASSAROTUL H, lahir di Cirebon 25 Januari 1988. Aktif menulis sejak SMA, bergabung dengan komunitas Coret, LKIs Yogyakarta. Aktif juga di LPM ARENA UIN Suka. Kini aktif di Majalah BANGKIT PWNU DIY.

Karya-karyanya seperti puisi-puisinya pernah dimuat di buletin Coret, majalah Khairul Ummah, Majalah Bakti. Juga cerpen-cerpennya dimuat di Khairul Ummah, nu online (www.nu.or.id), dan Pikiran Rakyat.

Sebab Aku Tak Sama


(Ahad, 13/04/2014 22:20)
DHORIFAH NAJIB
Sebab Aku Tak Sama
aku tahu, aku tak sama
Aku tahu, aku berbeda dengan kalian
Aku berbeda dengan apa yang kalian sebut paham
Aku berbeda dengan apa yang kalian sebut agama

Tahukah, bagaimana rasa takutku pada kalian?
Dengan senjatamu fisikku terluka
Dengan hujatanmu batinku menjadi pilu

Jika memang aku dinilai hina
Kenapa Tuhan menciptakanku?
Jika memang aku dinilai tak layak
Kenapa Tuhan membiarkan Ibu melahirkanku?
Aku sehina itu?

Kalian bilang “Ini bumi kami”
Lalu aku?
Di mana aku harus bertempat, di mana aku harus tinggal?

Apakah aku masih kalian anggap sebagai manusia?
Apa aku masih kalian anggap sebagai saudara?
Saudara yang butuh teman, saudara yang butuh toleran
Dan saudara yang butuh keberagaman

Inilah aku, sebab aku tak sama
Inilah aku, sebab aku berbeda
Inilah aku sebab aku tak sama

Bedug Maghrib

Sabtu, 28/12/2013 14:02)
MAFTUHATUS SA’DIYAH
Bedug Maghrib
 

bedug berdendang
adzan perkasa berkumandang
Maghrib bertandang
mulai takbir, sembayang
tinggalkan bebayang duniawi membayang
: sandang, papan, pangan
sujud syahdu, rinai mata limburi sajadah
terbangun, terbatabata dalam kekata
akui diri : hina, nista, nestapa
tertunduk malu, wajah penuh noktah
menengadah, telapak tangan tadahi rahmatMu
ribuan alpa kitari minda
hitam membercak,  jelaga silam nodai hati
Robbi, hapuskanlah bekas tinta nian pekat
: dengan maghfiroh di MaghribMu, ini

Surabaya, 17062013
18:45 WIB

Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun

Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun

Tanya:

assalamualaikum.
afwan ustadz, ana mnt tolong dijelaskan tentang hukum mengucapkan “selamat ulang tahun” pd hari kelahiran, serta memberikan ucapan “selamat(met milad” kepada orang lain yang pada saat itu sedang ulang tahun. Karena setau ana merayakan ulang tahun itu haram, lantas bagaimana dengan mengucapkannya?
barokallohufiykum

abdillah [gonnabefine@rocketmail.com]
Masalah yang hampir sama juga ditanyakan oleh saudara muhammad [yogmatafalas@rocketmail.com]

Jawab:

Waalaikumussalam warahmatullah.

Ulang tahun termasuk di antara hari-hari raya jahiliah dan tidak pernah dikenal di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dan tatkala penentuan hari raya adalah tauqifiah (terbatas pada dalil yang ada), maka menentukan suatu hari sebagai hari raya tanpa dalil adalah perbuatan bid’ah dalam agama dan berkata atas nama Allah tanpa ilmu. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda dalam hadits Anas bin Malik radhiallahu anhu:

قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُوْنَ فِيْهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ, وَقَدْ أَبْدَلَكُمُ اللهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا: يَوْمَ النَّحْرِ وَيَوْمَ الْفِطْرِ

“Saya terutus kepada kalian sedang kalian (dulunya) mempunyai dua hari raya yang kalian bermain di dalamnya pada masa jahiliyah, dan sungguh Allah telah mengganti keduanya untuk kalian dengan yang lebih baik dari keduanya, (yaitu) hari Nahr (idul Adh-ha) dan hari Fithr (idul Fithri)”. (HR. An-Nasa`i (3/179/5918) dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4460)

Maka hadits ini menegaskan bahwa hari raya tahunan yang diakui dalam Islam hanyalah hari raya idul fithri dan idul adh-ha.
Kemudian, perayaan ulang tahun ini merupakan hari raya yang dimunculkan oleh orang-orang kafir. Sementara Nabi shallallahu alaihi wasallam telah bersabda dalam hadits Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari mereka”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (1/676) dan Al-Irwa` no. 2384)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah -rahimahullah- berkata, “Hukum minimal yang terkandung dalam hadits ini adalah haramnya tasyabbuh kepada mereka (orang-orang kafir), walaupun zhahir hadits menunjukkan kafirnya orang yang tasyabbuh kepada mereka”. Lihat Al-Iqtidha` hal. 83

Dan pada hal. 84, beliau berkata, “Dengan hadits inilah, kebanyakan ulama berdalil akan dibencinya semua perkara yang merupakan ciri khas orang-orang non muslim”.

Karenanya tidak boleh seorang muslim mengucapkan selamat kepada siapapun yang merayakan hari raya yang bukan berasal dari agama Islam (seperti ultah, natalan, waisak, dan semacamnya), karena mengucapkan selamat menunjukkan keridhaan dan persetujuan dia terhadap hari raya jahiliah tersebut. Dan ini bertentangan dengan syariat nahi mungkar, dimana seorang muslim wajib membenci kemaksiatan. Wallahu a’lam

http://al-atsariyyah.com/hukum-mengucapkan-selamat-ulang-tahun.html