Social Icons

Rabu, 29 April 2015

Heran

Heran
Sama non muslim tolerannya sampai segitunya.
Giliran sama sesama muslim yang berbeda pendapat aja langsung dimusuhin, dijauhin :(
-Muhasabah

Selasa, 28 April 2015

Suatu siang di tempat wudhu

Suatu siang di tempat wudhu...
Tampak ada 3 orang berbincang di ruang itu..
F: Ndah, kamu gak mau cari yang sesuku apa?
P: Ngak, aku mah dikasihnya apa aja kalo sudah ...
F: Nov, kamu gak mau yg sesuku apa?
R: Gak aku gak mau sama yang sesuku
F: *senyummm
P, R: Berarti ifah mau cari yang sesuku ya?
F: Iya aku mah mau nya yang sesuku sama aku.
P: Wihh fifah mah sudah ditarget lho..
F: iya aku mah maunya sunda atau jawa.
P: kalo aku orang sumatera yg punya watak keras jadi harus disatukan dengan yang punya watak lembut :D
F, R, P: senyum senyum gk jelas :D
****
R: Udah udah.. !!! Belum waktunya ngomongin itu! :v

Ngobrol ngaur karena aku tanya seseorang sama ifah, sebut saja si 'N' :v

Minggu, 12 April 2015

Tas Ransel Levis

Tas Ransel Levis
Selamat pagi...
Nih tas paling laris di Planettas.
Tas levis hanya 100.000
STOK SEDIKIT LAGI. Siapa cepat dia dapat.
Untuk pemesanan hubungi:
Sms/WA: 085764277641
Pin BB: 53D17E37
Line id: indahpermata_ip

Sungguh, aku iri padamu Fatimah. Bismillah, lillah.

KEISTIMEWAAN FATHIMAH AZ-ZAHRA

Sungguh, aku iri padamu Fatimah. Bismillah, lillah.

Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah bersabda, “Orang perempuan ahli surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Mazahim istri Fir’aun.” (HR.Ahmad).

Dari hadits tersebut terlihat jelas bahwa, Fatimah adalah salah satu dari empat wanita yang telah dijanjikan Rasulullah mendapat tempat yang mulia, baik di dunia maupun diakhirat. Keistimewaan Fatimah antara lain:

a. Ilmu Fathimah

Fathimah dari semenjak lahir telah mempelajari ilmu pengetahuan dari sumber wahyu. Rahasia-rahasia ilmu pengetahuan yang dimilikinya adalah hasil diktean sang ayah, Rasulullah dan ditulis oleh suaminya tercinta, Ali bin Abi Thalib. Setelah itu, ia mengumpulkannya dalam bentuk sebuah mushaf yang akhirnya dikenal dengan nama Mushaf Fathimah. Ayahnya adalah gudangnya ilmu, sedangkan Ali bin Abi Thalib adalah pintunya ilmu untuk memasuki gudang tersebut.

b. Mendidik Orang Lain

Dengan menjelaskan hukum dan pengetahuan-pengetahuan Islam, Fathimah telah berhasil memperkenalkan para wanita pada masa itu dengan kewajiban-kewajiban mereka. Fiddhah, salah seorang murid dan hasil didikannya selama 20 tahun tidak berbicara kecuali Al Quran dan jika ia hendak menerangkan sesuatu, ia menjelaskannya dengan membaca ayat-ayat Al Quran. Suatu hari seorang wanita menghadap Fathimah seraya bertanya, “Saya memiliki seorang ibu yang sudah tua dan sering mengerjakan shalat dengan keliru. Ia menyuruhku untuk bertanya kepada Anda berkenaan dengan permasalahan tersebut”. Ia pun menjawab pertanyaan tersebut. Wanita itu mengulangi pertanyaan yang sama sebanyak sepuluh kali dan ia pun menjawab setiap pertanyaannya tersebut. Akhirnya, wanita itu merasa malu dan berkata, “Saya tidak akan mengganggu Anda lagi”. Fathimah menjawab, “Tidak apa-apa. Datanglah kemari dan tanyakanlah segala permasalahanmu. Berapa kali pun engkau bertanya, aku tidak akan marah. Aku pernah mendengar ayahku bersabda, ‘Pada hari kiamat ulama pengikut kami akan dibangkitkan dan mereka akan dianugerahi kedudukan yang tinggi sesuai dengan kadar ilmu yang mereka miliki. Pahala mereka akan disesuaikan dengan kadar usaha yang telah mereka lakukan dalam memberikan petunjuk kepada hamba-hamba Allah’.”

c. Ibadah Fathimah

Fathimah mengkhususkan sebagian waktu di malam hari untuk beribadah. Karena lamanya berdiri ketika mengerjakan shalat malam, akhirnya kakinya membengkak Hasan Al-Bashri pernah berkata, “Tidak ada seorang pun dari umat ini dari segi zuhud, ibadah dan takwa yang melebihi Fathimah.”

d. Sebuah Kalung yang Penuh Berkah

Suatu hari Rasulullah duduk di masjid dan dikelilingi oleh para sahabat. Tidak lama kemudian seorang tua bangka dengan pakaian compang-camping datang menghampiri mereka. Usia tua dan kelemahan badannya telah merenggut segala kekuatan yang dimilikinya. Rasulullah menghampirinya seraya bertanya tentang keadaannya. Ia menjawab, “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang bapak yang lapar, berikanlah aku makanan. Aku telanjang, berikanlah kepadaku pakaian. Aku hidup menderita, tolonglah aku”. Rasulullah menjawab, “Aku sekarang tidak memiliki sesuatu (yang dapat kuberikan kepadamu). Akan tetapi, orang yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, sebenarnya ia juga memiliki saham dalam kebaikan tersebut”

Setelah berkata demikian, Rasulullah menyuruhnya untuk pergi ke rumah Fathimah. Ia pergi ke rumahnya dan sesampainya di sana ia menceritakan segala penderitaannya. Ia menjawab, “Aku pun sekarang tidak memiliki sesuatu (yang dapat kuberikan kepadamu)”. Setelah berkata demikian, ia melepas kalung yang dihadiahkan oleh putri Hamzah bin Abdul Muthalib kepadanya dan memberikannya kepada pria tua itu seraya berkata, “Juallah kalung ini, insya-Allah engkau akan dapat memenuhi kebutuhanmu”.

Setelah mengambil kalung tersebut pria tua itu pergi ke masjid. Rasulullah masih duduk bersama para sahabat kala itu. Pria tua itu berkata, “Wahai Rasulullah, Fathimah memberikan kalung ini kepadaku untuk dijual demi memenuhi segala kebutuhanku”. Rasulullah terisak menangis. Amar Yasir berkata, “Wahai Rasulullah, apakah Anda mengizinkan kalung ini kubeli?” “Siapa yang membelinya, semoga Allah tidak mengazabnya.”  jawab Rasulullah.

Amar Yasir bertanya kepada pria tua itu, “Berapa kamu mau menjualnya?” “Aku akan menjualnya seharga roti dan daging yang dapat mengenyangkanku, pakaian yang dapat menutupi badanku dan 10 Dinar sebagai bekalku pulang menuju rumahku.” jawabnya. Amar Yasir berkata, “Kubeli kalung ini dengan harga 20 Dinar emas, makanan, pakaian dan kuda (sebagai tungganganmu pulang)”. Ia membawa pria tua itu ke rumahnya, lalu diberinya makan, pakaian, kuda dan 20 Dinar emas yang telah disepakatinya. Setelah mengharumkan kalung tersebut dengan minyak wangi dan membungkusnya dengan kain, ia berkata kepada budaknya, “Berikanlah bungkusan ini kepada Rasulullah, dan aku juga menghadiahkanmu kepada beliau”.

Rasulullah akhirnya menghadiahkan kalung dan budak tersebut kepada Fathimah. Fathimah mengambil kalung tersebut dan berkata kepada budak itu, “Aku bebaskan engkau di jalan Allah”. Budak itu tersenyum. Fathimah menanyakan mengapa ia tersenyum. Ia menjawab, “Wahai putri Rasulullah, kalung ini yang membuatku tersenyum. Ia telah mengenyangkan orang yang kelaparan, memberikan pakaian kepada orang-orang yang tak berpakaian, menjadikan orang fakir kaya, memberikan tunggangan kepada orang yang tidak punya tunggangan, membebaskan budak dan akhirnya ia kembali pemilik aslinya”.

Sumber:http://cintarasulullah.wordpress.com//keistimewaan-fathimah-az-zahra-as/

Kamis, 02 April 2015

Urgensi hidup Jamaah

Allah lebih cinta muslim yang kuat ���� daripada muslim yg lemah. jika ingin dicinta Allah, maka jadilah seorang yg kuat.
Allah lebih cinta orang-orang yang berbondong-bondong datang pada-Nya daripada yang hanya sendiri. Jika ingin dicinta Allah, maka ajaklah saudaramu bersamamu menuju-Nya, berjamaah-lah.

Alangkah indahnya jamaah. Keberkahan melimpah.

*memotivasi kembali. Semangat lagiiii

Yuk mulai hapus foto selfimu :)

Rela foto wajahmu didownload orang banyak?
Ntah diapain nanti tu poto. Aku sih takut. Wajah ini hanya untuk dilihat yg halal.
Yuk mulai hapusin foto2 selfinya di semua akun social media :)

Jadilah pengusaha

Jadilah pengusaha kemudian ustadz.
Jangan jadi ustadz kemudian pengusaha.

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus

Ya Allah pengen curhaaaaatttttt.

Rabu, 01 April 2015

PEDEKATE dengan Allah.

Semua sudah ada yang ngatur kok. Yang Membolak balikkan hati. Konsumen mau beli ke kita itu ya udah diatur. Jadi mending dekati Yang Membolak balikkan hati si konsumen sajaaah.
Pasti laris. Janji-Nya kan pasti.
Kalo udah deket dengan Allah, pasti konsumen pd nyerempet.

#bacadulu_AlMulk